SUMENEP - Penyiangan menjadi salah satu kegiatan yang perlu rutin dilakukan selama masa pemeliharaan. Penyiangan gulma tanaman cabai harus dilakukan dengan benar karena berpengaruh terhadap produksi tanaman serta tenaga kerja, waktu, dan biaya yang dikeluarkan.
Gulma dapat tumbuh subur di parit karena sebagian pupuk yang diberikan terbuang ke parit akibat penyiraman. Gulma tersebut dapat mengganggu produksi tanaman cabai karena merebut pupuk, air, dan sinar matahari yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, gulma juga bisa menjadi sumber penyakit bagi tanaman atau menjadi inang hama yang merugikan.
Dalam melakukan pendampingan kepada petani, prajurit abdi negara sesekali juga tidak segan-segan turut bekerja layaknya petani di lahan pertanian. Hal tersebut dilakukan guna menyukseskan program swasembada pangan.
Babinsa Koramil 0827/10 Ambunten, Serka Mahmud Sulaiman mengaku, dalam melaksanakan tugas membantu warga untuk menyukseskan program swasembada pangan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Seperti halnya dengan membantu dalam penyiangan tanaman cabe di lahan milik bapak Sahroni di Desa Tambakagung Barat, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep. Senin (23/5/2022).
“Demi menyukseskan swasembada pangan kami akan terus melakukan pendampingan, karena hal ini merupakan tugas Babinsa untuk mewujudkan ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani, ” ungkapnya.
Menurutnya, dengan turut serta bekerja keras, selain memberikan semangat kepada petani untuk tekun bertani. Pihaknya juga meningkatkan Program Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai yang pastinya akan berhasil.
Beberapa wujud bantuan yang dilakukan, yakni membantu petani cabai mulai penyiapan lahan, tanam, penyiangan, sampai panen. Kegiatan pendampingan ini guna pembinaan wilayah dan sudah sesuai program dari komando atas, dengan harapan berjalan dengan lancar.
"Kondisi lahan dikatakan sehat apabila bersih dari gulma. Dengan mengoptimalkan membantu petani tentunya peningkatan swasembada pangan akan tercapai, dan memperoleh hasil maksimal, ” tandas Serka Mahmud Sulaiman.