KANGEAN - Tidak banyak Pondok Pesantren di Indonesia mendapatkan Anugerah Peduli Pendidikan (APP) dari Menteri Pendidikan Moh. Nuh pada era kepemimpinan presiden Indonesia H. Sosilo Bambang Yudiono (SBY).
Salah satu pesantren yang mendapatkan kehormatan dan penghargaan adalah Pondok Pesantren Anwarul Hidayah Gambu-Gambu Kepulauan Kangean, Sumenep, Madura.
Tak ayal, Bindere Umar Hosnol Pengasuh Pesantren ini menyampaikan kegembiraannya mengingat pemerintah telah hadir untuk memberikan support bagi pengelola pendidikan khususnya di Kepulauan Kangean.
"Saya berterima kasih banyak pada menteri pendidikan Moh. Nuh yang telah memberikan support pada kami. Ini sebuah kehormatan yang luar biasa, " kata Bindere Umar setelah menerima penghargaan APP tahun 2013 kala itu.
Umar menambahkan, sebenarnya kepeduliannya terhadap pendidikan tidak diperuntukkan agar mendapatkan penghargaan dari siapapun. Yang terpenting mampu menciptakan masyarakat menjadi masyarakat yang terdidik dan memiliki kualitas pendidikan yang baik.
"Anugerah semacam ini tidak pernah terbayang dalam benak pikiran saya. Namun kami sebagai pengelola pesantren dan pendidikan terus berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat memiliki pendidikan yang layak. Utamanya masyarakat yang tidak mampu, " imbuhnya.
Pesantren ini telah tak memungut biaya sepersen pun dari murid-muridnya, juga kepada santri yang bermukim di pesantren. Semua fasilitasnya di tanggung mulai dari makan, minum, pakaian dan semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikannya.
Bindere Umar sengaja tidak membebani pembiayaan bagi masyarakat yang mondok dan bersekolah di pesantrennya.
"Menyadarkan masyarakat agar memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan sebuah kebanggaan saya, " katanya.
Menurutnya, apabila manusia memiliki pendidikan yang baik, maka kehidupannya bisa nyaman dan tentram.
Baca juga:
Universitas Brawijaya Raih Akreditasi Unggul
|
"Pendidikan akan menghantarkan bagi kehidupan seseorang menjadi berkualitas. Tentu kualitas yang dimaksud adalah kesadaran dirinya sebagai makhluk Tuhan diwujudkan dengan ibadah dan kesadaran bahwa dirinya adalah bagian dari orang lain akan, " sambungnya.
Tentu anugerah semacam apapun itu hanyalah sebagai cambuk pada kami agar terus berbenah dan melakukan terobosan yang lebih baik lagi kedepannya.
"Ini semua adalah sarana untuk memecut pesantren Anwarul Hidayah agar semakin baik, " pungkasnya.
Bindere Umar menuturkan bahwa ada tantangan yang sangat menarik dalam melaksanakan pendidikan di desanya. Baginya mencerdaskan masyarakat desa suatu kebahagiaan yang tak ternilai.
"Pesantren saya di atas gunung, sulit air minum, air mandi. Kita beli untuk memenuhi kebutuhan air para santri dan pelajar. Alhamdulillah pesantren mampu memenuhi kebutuhan air para santri. Semoga kedepannya kebutuhan para santri bisa di penuhi secara perlahan-lahan, " harapnya.